Redha dengan ketentuan Allah tetapi...
-, | 25 Mei 2013 |
Ya kita redha dengan ketentuan Allah. Tapi kemungkaran manusia kita wajib terus lawan.
Hadis Rasulullah "Barang siapa di antara kamu menjumpai kemungkaran maka hendaklah ia mencegah dengan tangan (kekuasaan)nya, apabila tidak mampu hendaklah dengan lisannya, dan jika masih belum mampu hendaklah ia mencegah dengan hatinya. Dan (dengan hatinya) itu adalah selemah-lemahnya iman". (Hadis riwayat Muslim)
Amar makruf dan nahi mungkar bermaksud "mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran".
Firman Allah:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya yang lain; mereka mengajak kepada kebaikan dan mencegah daripada berbuat kejahatan dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.” (at-Taubah: 71)
Dalam Surah Ali Imran ayat 104:
“Dan hendaklah ada di antara kamu, sebahagian yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya.”
Surah Ali-Imran ayat 110 bermaksud:
"Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). Dan kalaulah Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) itu beriman (sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (Tetapi) di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka: orang-orang yang fasik."
Surah Ali Imran ayat 114 pula bermaksud:
"Mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan mereka pula segera pada mengerjakan berbagai-bagai kebaikan. Mereka (yang demikian sifatnya), adalah dari orang-orang yang soleh."
Secara prinsipnya pengamal agama Islam dituntut untuk mengajak kebaikan dan mencegah (mungkar).
Senyum